Jumaat, 27 Julai 2012 SAILAN - Sejumlah pendeta Budha berdemonstrasi di depan masjid Al-Akram di bandar Dambajama, Sri Lanka pada Rabu malam (25/7/2012) menuntut penutupan masjid. Mereka juga melakukan ritual agama Buddha di depan masjid tersebut.
Kaum muslimin tempatan melaporkan tindakan para pendeta Budha itu kepada pihak polis tempatan. Pasukan polis tempatan kemudian dikerahkan ke tempat kejadian.Anehnya, polis justru memerintahkan kaum muslimin untuk menutup masjid Al-Akram.
Masjid Al-Akram di Sri Lanka telah berulangkali menerima ancaman dari penduduk Buddha Sri Lanka sejak waktu yang lama. Padahal masjid itu berdaftar di pejabat urusan agama dan kebudayaan Islam Sri Lanka.
Ancaman dari penduduk Buddha dan sikap pegawai polis Sri Lanka yang membacking mereka membuat kaum muslimin di kota Dambajama mengadukan kes tersebut kepada Majlis Ulama Sri Lanka.
Majelis Ulama Sri Lanka sendiri akan mengadakan komunikasi dengan Ketua Polis Sri Lanka. Dalam pertemuan dengan Majlis Ulama Sri Lanka, Ketua Polis Sri Lanka menyatakan perkara tersebut sepenuhnya telah ditangani oleh polis. Ia menjanjikan masjid Al-Akram akan dibuka kembali dalam waktu dekat.
Pembunuhan beramai-ramai junta tentera dan majoriti penduduk Buddha Myanmar terhadap kaum muslimin Arakan yang menewaskan lebih dari 6000 warga muslim saat ini menjadi berita hangat di media massa antarabangsa. Lebih dari 200 desa muslim di Arakan dibakar. Sekurang-kurangnya 300 ribu warga muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Meski demikian PBB, ASEAN, lembaga HAM antarabangsa dan Barat mendiamkan saja aksi genoside terhadap umat Islam Rohingya. Jika pelaku pembunuhan adalah orang Yahudi, Kristian, Hindhu atau Buddha dengan korban kaum muslimin, maka PBB, ASEAN, lembaga HAM antarabangsa dan Barat tidak melabelkan para pelaku sebagai pengganas. Tidak ada hukuman apapun atas para pelaku pembunuhan yang kafir tersebut. Hal inilah yang membuat orang-orang Budha di Sri Lanka dan Thailand Selatan semakin ganas memusuhi kaum muslimin.
Sumber : Facebook
0 comments:
Post a Comment